SEJARAH
Awal
berdirinya Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, dimulai dengan
dibukanya program Kursus B I/B II pada tahun 1956, yang bertujuan untuk
mempertinggi mutu pengajaran dan meningkatkan tenaga pengajar pada
sekolah-sekolah teknik seluruh Indonesia oleh Kementerian PD dan K,
antara lain ada di Bandung, Semarang dan Surabaya.
Pada
tahun 1956 kursus BI/BII Teknik dibuka di Yogyakarta dengan jurusan:
(1) Mesin; dan (2) Bangunan. Selanjutnya dengan surat keputusan Menteri
PD dan K No. 82600/S tanggal 31 Agustus 1957, terhitung mulai 1
September 1957 dibuka satu jurusan lagi yaitu Jurusan Konstruksi
Jembatan. Sehingga pada tahun ajaran 1957/1958 Kursus BI/BII Teknik
mempunyai tiga jurusan yaitu: (1) Jurusan Mesin; (2) Jurusan Bangunan;
dan (3) Jurusan Konstruksi Jembatan. Karena jurusan Konstruksi Jembatan
kurang peminat, maka pada tahun 1962/1963 kurusus BI/BII teknik
jurusannya diubah menjadi : (1) Jurusan Mesin; (2) Jurusan Bangunan
Gedung; dan (3) Jurusan Sipil.
Pada tahun 1961 terjadi perubahan
yang sangat mendasar bagi lembaga kursus BI/BII dilakukan oleh Menteri
PD dan K dengan surat keputusan No. 7/1981 tertanggal 7 Februari 1961
Kursus BI/BII Teknik berubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Bagian Teknik (FKIP Bagian Teknik) yang merupakan bagian dari
Universitas Gajah Mada.
Pada Tahun 1963 dengan surat keputusan
Menteri PTIP No.55 Tahun 1963, tertanggal 22 Mei 1963 menetapkan
berdirinya IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta dan IKIP Malang
sejak 1 Mei 1963, dengan fakultas-fakultas sebagai berikut:
- Fakultas Ilmu Pendidikan;
- Fakultas Keguruan Ilmu Sosial;
- Fakultas Keguruan Sastra Seni;
- Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta; dan
- Fakultas Keguruan Teknik.
Sejalan semakin meningkatnya kebutuhan tenaga guru untuk STM dan kebutuhan tenaga instruktur di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT), maka pemerintah dengan bantuan dana dari Proyek Bank Dunia IV, yang dimulai pada tahun 1976, memberikan bantuan kepada FKT IKIP Yogyakarta dan FKT IKIP Padang berupa sarana dan prasarna yang cukup memadai, yakni dengan dibangunnya kampus FKT Yogyakarta yang baru dengan lokasi di sebelah utara Gedung Pusat IKIP Yogyakarta.
Bantuan yang diberikan melalui Proyek Bank Dunia ke IV setidaknya ada
4 aspek yaitu: (1) pembangunan gedung baru lengkap dengan pengadaan
peralatannya yang meliputi ruang kuliah, laboratorium dan bengkel; (2)
peningkatan kompetensi dosen-dosen melalui pelatihan-pelatihan didalam
dan luar negeri; (3) dana pengembangan/pelaksanaan program; dan (4)
bantuan konsultan pendidikan.(expert dari luar negeri).
Program
utama dari bantuan Bank Dunia ke IV untuk FKT IKP Yogyakarta dan Padang
adalah dalam rangka menyiapkan guru-guru yang trampil dalam mengajar
praktek di laboratorium dan bengkel untuk STM. Sehingga kurikulum harus
disesuaikan atau berorientasi dengan kurikulum STM. Dengan program baru
tersebut maka jurusan yang ada pada FKT IKIP Yogakarta adalah sebagai
berikut:
- Jurusan Pendidikan Teknik Elektro;
- Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika;
- Jurusan Pendidikan Teknik Mesin;
- Jurusan Pendidikan Teknik Otomotip; dan
- Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
Pelaksanaan program baru ini mulai dilaksanakan pada tahun
akademik 1979/1980. Sedang secara resmi gedung baru FKT IKIP Yogyakarta
dan Padang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 14 Oktober
1981 di Yogyakarta.
Bantuan Bank Dunia IV yang berupa proyek secara
resmi berakhir pada tanggal 31 Desember 1980. Dan produk (lulusan) yang
pertama adalah pada akhir tahun akademik 1982/1983. Untuk keperluan
tersebut sejak awal tahun 1981 sampai akhir 1983 FKT IKIP Yogyakarta dan
Padang memperoleh bantuan dari UNDP yang berupa hibah (grant). Bantuan UNDP ini akhirnya dapat diperpanjang sampai akhir 1984.
Berdasar
atas Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No.0141/O/1983 tanggal 5 Maret 1983, serta No.0554/O/1983,
nama FKT diganti menjadi FPTK (Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan). Bersamaan dengan itu juga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) yang sebelumnya berada dibawah Fakultas Ilmu Pendidikan,
berintegrasi di bawah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dengan
dua program studi yaitu Program Studi Tata Boga dan Tata Busana. Dengan
demikian sejak saat itu FPTK mempunyai 6 Jurusan yaitu:
- Jurusan Pendidikan Teknik Elektro;
- Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika;
- Jurusan Pendidikan Teknik Mesin;
- Jurusan Pendidikan Teknik Otomotip;
- Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan; dan
- Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
Setelah berakhirnya bantuan dari Bank Dunia, FPTK IKIP
Yogyakarta masih diberi kesempatan mendapat bantuan dari UD-3 yang
berupa bantuan operasional, dimulai dari tahun 1986 sampai 1991.
Kini
FT UNY telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu dengan diraihnnya
sertifikat ISO-9001: 2008. Dengan Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut,
manajemen FT UNY siap untuk mendukung program “UNY go International” dengan mulai menyiapkan cetak biru (blue print) untuk menuju World Class University.
SEJARAH SINGKAT JURUSAN PT. OTOMOTIF FT UNY
Di Indonesia , LPTK yang pertama kali membuka jurusan Pendidikan Teknik Otomotif adalah FT UNY Yogjakarta ( waktu itu masih bernama FKT IKIP Yogyakarta) bersama dengan FT UNP Padang ( waktu itu masih bernama FKT IKIP Padang) pada tahun 1979. Sejalan dengan semakin meningkatnya tenaga guru bidang otomotif di SMK dan BLPT pada tahun 1970 an, sementara belum ada LPTK yang menyelenggarakan program pendidikan guru bidang otomotif, maka Pemerintah dengan bantuan Proyek Bank Dunia IV mengembangkan FT UNY dan FT UNP dengan gedung baru dan fasilitas laboratorium/bengkel serta sarana pembelajaran yang lengkap. Peresmian penggunaan gedung baru dan sekaligus pembukaan Jurdiknik Otomotif tersebut dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 Oktober 1981.
Sebagai LPTK yang melaksanakan kebijakan pemerintah, tahun 1979 s/d 1984 jurusan Pendidikan Teknik Otomotif menyelenggarakan program studi S1 pendidikan guru, dengan merekrut calon mahasiswa dari hamper semua propinsi di Pulau Jawa, Indonesia bagian Tengah, dan Indonesia Bagian Timur dengan kontrak bersedia di tempatkan di SMK seluruh Indonesia serta diberi beasiswa Ikatan Dinas. Semua lulusan langsung diberi SK penempatan di SMK seluruh propinsi Indonesia. Karena keterbatasan dana pemerintah, mulai angkatan tahun ajaran 1985 lulusannya diberi kebebasan dalam mencari pekerjaan.
Dengan diberi kebebasan dalam mencari pekerjaan tersebut ternyata mereka lebih laku bekerja di industry otomotif. Hal ini dapat dipahami karena perkembangan industry yang sangat pesat membutuhkan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi, sementara hanya jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY (dan UNP) yang menghasilkan sarjana bidang teknik otomotif (pendidikan). Berdasarkan masukan alumni yang bekerja di industry dan industry mitra kerja, maka pada tahun 1992 jurusan Pendidikan Teknik Otomotif UNY mengembangkan Kurikulum fleksibel ( Kurikulum 1992), yaitu kurikulum program sarjana (S1) pendidikan guru yang bermuatan bidang teknologi otomotif setara dengan ahli madya teknik (D3) . Lulusannya mendapat dua ijazah sekaligus, yakni ijazah sarjana pendidikan dan ijazah diploma (ahli madya).
Mulai tahun 1995, Jurdiknik Otomotif FT UNY bersama dengan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, menyeleggarakan program keahlian khusus Teknik Otomotif yang tergabung dalam program studi Pendidikan Teknik Mesin. Hal ini sesuai dengan kebijakan Dikti tentang penataan program studi.
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan tenaga ahli madya di industri otomotif, mulai tahun 1999 Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY membuka program diploma ahli madya (D3) Teknik Otomotif. Sesuai dengan kemampuan pemerintah dalam memberi subsidi dana penyelenggaraan pendidikan, program D3 ini hanya menerima jumlah mahasiswa satu kelas (40 mahasiswa) tiap tahun ajaran. Sedikitnya jumlah lulusan D3 Teknik Otomotif ini tidak mampu memenuhi kebutuhan industry, di sisi lain minat masyarakat lulusan SLTA untuk studi lanjut ke pendidikan tinggi bidang teknik otomotif sangat besar. Untuk merespon hasil tersebut, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif mulai tahun ajaran 2000 membuka D3 Teknik Otomotif kelas non regular dengan dana masyarakat.
Usaha jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY menggandeng pihak Industri otomotif secara nasional untuk ikut berperan serta secara langsung dalam proses pendidikan, disamping berhasil memperoleh berbagai fasilitas praktek berupa mobil, mesin, dan peralatan lain, tahun ajaran 2002 telah berhasil membuka program D3 Non Reguler Kelas Industri.
Dengan berkembangnya sistem pendidikan nasional yang berbasis kompetensi, maka penyelenggaraan pendidikan calon guru kejuruan bidang teknik otomotif di LPTK yang hanya merupakan keahlian khusus dengan SKS yang terbatas menjadikan tidak mampu membekali kompetensi bidang studi sesuai dengan tuntutan lapangan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mulai tahun ajaran 2003/2004 jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY membuka kembali program sarjana S1 Pendidikan Teknik Otomotif.
PROGRAM STUDI DAN KURIKULUM
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY saat ini menyelenggarakan pendidikan untuk 2 (dua) program studi yaitu: program studi sarjana S1 kependidikan dan program studi diploma ahli madya D3. Adapun kurikulum yang akan digunakan mulai tahu akademik 2014/2015 adalah Kurikulum 2014 yang dikembangkan dengan memperhatikan kompetensi yang harus dikuasai masing-masing lulusan prodi tersebut, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan mengacu pada konsep Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesi (KKNI). Wujudnya dalam kebulatan studi sebanyak 114 sks untuk D3 dan 148 sks untuk S1 yang dipresentasikan dalam 5 (lima) kelompok kompetensi mata kuliah, yaitu: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MDK), Mata Kuliah Bidang Keahlian (MKBK), Mata Kuliah Keterampilan Proses Pembelajaran (MKKPP), Mata K liah Pengembangan Pendidikan (MKPP) dan Mata Kuliah Magang (MGG). Mata Kuliah MDK, MKKPP dan MKPP khusus hanya untuk program studi S1 Kependidikan.
LAB
lab praktirk alat berat
lab praktik bodi dan pengecatan
lab praktik chasis
lab praktik komputer dan desain
lab praktik listrik otomotif
lab praktik motor (Engine)
lab praktik sepeda motor
lab praktik penumatik dan hidrolik
PROGRAM STUDI
VISI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FT UNY
“Pada Tahun 2025 Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif S1 menjadi program studi yang unggul, kreatif dan inovatif di bidang pendidikan teknologi dan kejuruan otomotif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan ”.
MISI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FT UNY
- Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berakhlaq mulia, berkarakter kebangsaan
- Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berprestasi akademik maupun non akademik bertaraf nasional dan internasional
- Menyelenggarakan dan mengelola proses
pembelajaran yang berbasis saintifik, berpusat kepada peserta pendidikan
dan pelatihan, dan sesuai dengan tuntutan
standar mutu lulusan - Menyelenggarakan dan mengelola proses penilaian dan evaluasi hasil belajar berbasis kompetensi dan authentic assesment
- Mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan kompetensi dan profesionalitas berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan tuntutan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Menyelenggarakan dan pengelola pendidikan berdasarkan standar nasional dan atau internasional
- Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam bidang kependidikan dan non kependidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan sosial ekonomi, dan perkembangan lingkungan masyarakat, baik lokal, nasional maupun global
- Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu dan teknologi otomotif baik dalam aspek kependidikan maupun non kependidikan
- Mengembangkan berbagai sumber daya dan kerjasama untuk mendukung tercapainya visi dan misi Jurusan.
- Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan
dengan meningkatkan kreatifitas, inovasi, kemandirian, entrepeneurship,
dan pengembangan karakter kebangsaan, akhlaq, dan
kecendekiaan - Mengembangkan budaya akademik dan non akademik sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat, perkembangan IPTEK, dan keunggulan lokal